SELALU punya rasa tersendiri ketika berkunjung ke Gunung Nona atau biasa juga di sebut Buttu Kabobong yang berada di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Apalagi jika datang di pagi hari dengan panorama tertutup kabut dan matahari yang baru terbit.
Tidak pernah bosan untuk menikmati indahnya gunung yang fenomenal ini. Meski hanya berada di warung-warung kecil yang ada di pinggir jalan poros, Enrekang-Toraja.
Di sepanjang jalan poros, utamanya di kilometer 15 dan 16 dari Kota Enrekang inilah, banyak warung-warung kecil yang berdiri. Mereka menyediakan berbagai menu instant untuk para wisawatan yang sekadar singgah untuk mengabadikan gunung nona.
Di lokasi ini sebenarnya kerap juga disebut “resting” atau tempat istirahat. Bahkan ada pula café atau warung makan dengan menu komplit untuk para wisatawan yang menikmati pemandangan gunung nona.
Lalu, kenapa gunung ini dikatakan gunung nona? Mungkin sebagian besar traveller sudah tahu, jika gunung ini memang punya keunikan.
Disebut sebagai gunung nona karena jika diperhatikan dari sudut tertentu, gunung ini menyerupai (maaf) alat kelamin perempuan. Sehingga, disebutlah sebagai gunung nona.
Namun, jika di lihat dari kejuhan, hanya terlihat seperti gunung biasa. So.. semua tergantung sudut pandang kalian yah…! Yang jelas, gunung ini disebut gunung nona.
Adapun jarak gunung ini dari Ibu Kota Provinsi Sulsel yakni Makassar sekira 243 km. Jika kalian menempuh dengan kendaraan umum bisa sekira 5 atau 6 jam perjalanan untuk waktu normal.
So.. kapan kalian kesini..??
Comments